ANYEONG HASEYO

ALL ABOUT KOREA ADA DISINI...

Senin, 09 Januari 2012

Sinopsis 49 Days Episode 7 part 2


Ji Hyun sudah gelisah, ada apa kakak?
Yi Kyung : Apa yang terjadi denganku? lalu tertawa 
Ji Hyun bingung dan mencoba menghubungi Scheduler.

Yi Kyung bangkit dan memeriksa kardusnya, menemukan sampo dll.
Yi Kyung berkata ia sudah capai dengan semua ini, muak. 
Ji Hyun bingung, kakak, apa yang kau katakan?

Yi Kyung membuka lacinya dan mencari-cari, lalu menemukan tali. Yi Kyung terus saja berkata ia muak.
Ji Hyun panik, kau mau apa?

Yi Kyung sudah stress dan ia ingin menggantung diri.

Ji Hyun ketakutan, kakak, jangan! Kau tidak boleh mati!
Ji Hyun dengan panik memanggil Scheduler, hei kau. Kesini cepat! Kakak akan bunuh diri! dia ingin bunuh diri, hentikan dia!
Scheduler heran, dia mau bunuh diri lagi? Biarkan saja.

Ji Hyun tidak mengerti. Scheduler tidak mau ikut campur. Itu pilihan Yi Kyung sendiri. Ji Hyun menangis, kakak jangan seperti ini, jangan seperti ini. Aku salah, kumohon kakak. (aku menduga, salah satu air mata Ji Hyun pasti datangnya dari Yi Kyung)

Yi Kyung sudah diambang tali dan raut wajahnya gelap.

Tiba-tiba, terdengar gedoran di pintu, Yi Kyung-ssi, Yi Kyung-ssi! Jangan melakukan hal yang bodoh! itu suara Dokter Noh.
Ji Hyun juga berseru, kakak, ada yang datang. Buka pintu. Ada yang menemuimu.
Dokter Noh terus saja menggedor dan memanggil Yi Kyung. Ia mengancam, jika Yi kyung tidak keluar maka Noh akan mendobrak pintu Yi Kyung.

Akhirnya Yi Kyung memutuskan untuk menunda kematian-nya, lalu keluar menemui Noh, apa yang kau inginkan?

Dokter Noh berkata ia cemas karena tidak menemukan Yi Kyung di toko, makanya dia datang untuk mengecek apa Yi Kyung baik2 saja. Lalu Noh mengulurkan mawar kering, aku ingin mengembalikan ini. Sepertinya ini penting untukmu.

Yi Kyung sedikit melunak dan tanya kenapa Noh seperti ini.
Noh hanya ingin memastikan kalau Yi Kyung baik2 saja, dan mengulurkan kartu. Kontak aku kapan saja.

Yi Kyung masuk ke dalam lagi dan roh Ji Hyun duduk di depan-nya.

Ji Hyun : Kakak, terima kasih..terima kasih karena tidak mati. Tapi..meskipun aku tidak tahu mengapa kau berharap ingin mati, aku iri padamu. Kakak..kau tidak tahu betapa berharganya memiliki tubuh, iya kan?
Bisa menyentuh, dan merasakan kehangatan. Kau punya suara yang bisa didengar orang, dan orang yang mendengarkan suaramu. Kau bisa melihat seseorang dan tersenyum bersama. Kakak..kumohon, kuatkanlah dirimu. Kau harus kuat, agar aku bisa hidup juga.
Tidak, agar aku bisa melakukan sesuatu untuk tetap hidup.

Ji Hyun menangis. Yi Kyung juga.

Waktu terus berjalan, tinggal 37 hari, 3 jam dan 29 menit
Han Kang menjenguk Ji Hyun di RS sambil membawa bunga mawar, ia memandangi Ji Hyun.

Tinggal 36 hari, 3 jam dan 29 menit, sampai 34 hari, 2 jam dan 29 menit..
Ji Hyun dan Yi Kyung duduk berdampingan di ruangan mereka.

Min Ho menemui ayah Ji Hyun dengan dokumen-dokumen.

Ji Hyun gelisah dan memohon pada Scheduler untuk membuat Yi Kyung melakukan sesuatu. Aku sudah terkunci disini selama 4 hari. Sekarang tinggal 34 hari lagi.

Ji hyun berkata kalau lingkungan Scheduler benar2 kejam, kau bilang aku belum waktunya mati, tapi kalau seperti ini, rasanya jantungku menciut sedikit demi sedikit, kumohon tolong aku..

Scheduler akhirnya minta Ji Hyun menunggu, ia akan telp dulu. Lalu Scheduler telp Sunbae-nya.
Scheduler : Halo Sunbae, ini aku. Sebelumnya aku sudah mengatakan mengenai situasi Ji Hyun kan? Sudah 4 hari sejak insiden itu dan dalam situasi ini, apa aku bisa menggunakan taktik no. 3?

Lalu Scheduler melihat2 ponselnya dan ia melihat gambar wajah seorang pria yang sedang melayani pembeli di counter kopi. Scheduler cengar-cengir.

Pria itu sedang di counter sendirian. Tiba2 seorang pria masuk, dia mengenakan jubah panjang seperti hippies/ bule gaya th 60-an :) It's Scheduler.

Scheduler : Halo!
Pria itu sedikit terperanjat tapi tetap sopan, halo!
Scheduler minta kopi mocha dengan susu yang banyak, juga penuh saus coklat.

Manager cafe kopi ungu mulai membuatkan kopi untuk tamu istimewa ini. Lalu Scheduler berkata kalau ia merasakan energi jelek. Ada apa dengan tempat ini?
Scheduler : Paman, apa kau kerja disini selama 24 jam? apa tidak ada pekerja part-time di waktu malam?

Manager awalnya tersinggung karena Scheduler tidak bicara dengan bahasa yang sopan, tapi sikapnya berubah ketika Scheduler berkata kalau ibu pria itu meninggal 3 bulan lalu. Juga anjing milik pria itu. Lalu berikutnya kau, paman.
Manager cafe ketakutan. Scheduler mengingatkan kopinya sudah selesai, apa kau tidak akan memberikannya padaku?

Scheduler membayar dan pergi. Tapi berbalik lagi.
Sebelum Manager tanya apapun, Scheduler langsung berkata, pastikan mempekerjakan seorang gadis yang berusia tidak lebih dari 30 th, dan tidak gemuk. Gadis yang terlalu banyak senyum juga tidak baik. Setelah kau melakukan itu, maka kau akan hidup lebih lama.
Lalu Scheduler pergi dengan wajah puas.

Ji Hyun tidak percaya, Yi Kyung hidup hanya dengan makan mie instant saja. Sudah habis 10 mie dan sekarang Yi Kyung harus keluar untuk beli lagi.

Yi Kyung jalan dan ada selebaran melewatinya. Yi Kyung membuangnya. Yi Kyung terus saja jalan dan ada selebaran lowongan kerja ajaib di sepanjang dinding yang ia lewati. 
Selebaran itu akan menghilang kalau Yi Kyung lewat dan sepertinya hanya Yi Kyung yang bisa melihatnya.

Yi Kyung membeli mie instant dan bibi yang punya toko heran, bagaimana Yi Kyung bisa hidup hanya dengan makan mie?
Akhirnya Yi Kyung melihat selebaran itu, Mendesak! dibutuhkan pekerja paruh waktu untuk malam hari.

Yi Kyung pergi ke Cafe Kopi Ungu yang dimaksud. Ia menemui manager dan mengulurkan selebaran. Maaf, apa kau membutuhkan karyawan?

Manager melihat Yi Kyung dan klop dengan yang digambarkan pria aneh tadi, tapi sebenarnya dia tidak melihat selebaran di tangan Yi Kyung. Manager langsung mengiyakan dan minta Yi Kyung kerja saat itu juga. Haha..

Ji Hyun dan Scheduler mengamati dari balik pintu cafe. Ji Hyun sangat berterima kasih pada Scheduler.
Scheduler : Dari jam 1 pagi sampai jam 8 pagi. Sisanya terserah kau.
Ji Hyun berjanji akan sangat hati-hati.

Ji Hyun minta tolong lagi pada Scheduler. Scheduler tidak percaya, lagi? dasar wanita, semakin ditolong oleh seorang pria, semakin banyak kau butuh pertolongan.
Ji Hyun : Bukan itu, apa kau bisa menyelidiki masa lalu kakak? 

Ji Hyun ingin tahu mengapa Yi Kyung hidup seperti ini. Scheduler tidak bisa, itu diluar tanggung jawabnya.
Ji Hyun memohon, jika Yi Kyung masih punya keluarga, tolonglah mencari keluarganya.

Scheduler tidak percaya, Ji Hyun benar2 senang mencampuri urusan orang lain, padahal kau tidak bisa menolong dirimu sendiri.
Ji Hyun tahu kalau Yi Kyung sangat kesepian.

Paginya, JH-Kyung lari keluar dan pergi ke apartemen Min Ho. Waktu tinggal 33 hari, 4 jam dan 59 menit.
Min Ho sedang bersiap kerja, dan ada bel. Lalu ia buka pintu. 

Jh-Kyung berkata untunglah Min Ho belum pergi kerja. Aku sedikit terlambat.
Min Ho : Terlambat? bukankah kita memutuskan kau bisa datang 5 hari lalu, apa kau mempermainkan aku?

Jh-Kyung beralasan kalau ada masalah dan ia tidak bisa menghubungi Min ho, jadi..apa kau sudah dapat orang lain? Jika kau sudah dapat, aku akan pergi.
Min ho tentu saja tidak akan membiarkan Jh-Kyung pergi, ia minta Jh-Kyung masuk. Lalu menunjukkan ruangan dalam apartemen-nya.

Jh-Kyung berkata apartemen Min Ho tidak begitu besar, jadi dia tidak perlu datang tiap hari. Min Ho berkata itu terserah dia.
Min Ho minta tanda pengenal, dan Jh-Kyung tidak membawanya.

Min Ho tidak bisa meninggalkan rumahnya di tangan orang yang hanya ia kenal namanya saja. Apalagi, belum tentu itu nama aslimu.
Jh-Kyung : Apa ada banyak hal yang bisa dicuri disini? Kalau begitu apa aku perlu pergi dan mengambil tanda pengenalku dulu?

Min Ho minta ponsel Jh-Kyung. Min Ho mengambil ponsel dari Scheduler, memasukkan no-nya dan mengambil no. Jh-Kyung.
Jh-Kyung ingin membicarakan persyaratan kerja, gaji dll, tapi Min Ho harus segera pergi. Jh-Kyung tanya kapan Min ho pulang.

Min ho berkata mungkin sekitar jam 11 malam. Jh-kyung kaget, kau mau aku menunggu sampai jam 11 malam?
Min Ho berkata ia bisa saja pulang sebelum jam itu dan akan memutuskan apa Jh-Kyung bisa kerja disini atau tidak, berdasar pada cara kerjanya hari ini.

Jh-kyung akhirnya setuju dan Min ho pergi. Setelah itu, Jh-Kyung mulai memeriksa apartemen Min Ho, mencari dokumen penting. Tapi tidak mendapat hal yang mencurigakan.
Jh-Kyung : Orang seperti Kang Min Ho tidak akan meninggalkan hal penting di rumah, tapi ada kemungkinan juga itu ada di rumah.
Jh-Kyung mencari lagi.

Seo Woo mengajak In Jung mengunjungi Ji Hyun. In Jung tidak bisa, ia punya janji. Seo Woo tanya, apa kau punya pacar?
Seo Woo : Aku tahu pasti seperti ini. Tidak heran kau sering melamun, aku pikir itu karena Ji Hyun. Siapa dia?
In Jung : Nanti saja.
Seo Woo mendesaknya tapi In Jung tetap tidak mau mengatakan apapun.

Seo Woo tetap mengajak In Jung menjenguk Ji Hyun, mungkin saja Ji Hyun akan bangun. Tapi In Jung minta Seo woo berhenti omong kosong.
Seo Woo : Kenapa? saat upacara pertunangan Ji Hyun, bukankah dia ingin mengenalkan teman Min Ho padamu?
In Jung : Jangan membicarakan Ji Hyun lagi.
Seo woo : Shin In Jung, kenapa kau seperti ini?

In Jung : Ji Hyun bukanlah segalanya dalam hidup kita. Setiap kali kau buka mulut, selalu saja, Ji hyun, Ji Hyun. Lebih baik kau berhenti. Jika Ji Hyun tetap seperti itu selamanya, apa kau akan tetap pergi ke RS dua atau tiga kali seminggu? Karena kita merasa sedih atas Ji Hyun..maka kita tidak menonton film, makan enak, kencan ataupun menikah? 

Seo Woo terpana, baru beberapa hari Ji Hyun kecelakaan dan kau sudah seperti ini? Aku tidak tahu sampai kapan kau akan seperti ini. Tapi sekarang, aku akan melakukan yang kuinginkan.

Jh-Kyung memeriksa foto2 Min Ho, ia menemukan banyak foto Min Ho dengan In Jung, sejak tahun 2006. (kok 5 tahun juga ya? menarik)

Jh-Kyung baru sadar, kalau mereka sudah kenal sebelum Min Ho belajar ke Amerika, Kang Min Ho, Shin In Jung. Kalian..keterlaluan.
Jh-Kyung ingin keluar dan mencoba memasukkan kode dan ternyata Min Ho masih memakai tanggal lahirnya. Ia kesal sekali.

Han Kang dipaksa Paman Oh keluar dari dalam cafe untuk olahraga sedikit. Han Kang kesal dan menolak. Aku bukan anak kecil, Paman.
Jh-Kyung datang, Apa yang kalian lakukan? Manager, apa kabar?

Jh-Kyung merasa seperti pulang ke kampung halaman-nya. 
Han Kang tanya kenapa Yi Kyung datang lagi? 
Jh-Kyung datang untuk mengambil upah hari terakhir kerjanya. Han Kang tanya, apa kau kerja saat itu?

Ternyata Jh-Kyung tidak kerja hari itu. Jh-Kyung memanggil Han Kang dengan panggilan nama saja, karena dia sudah bukan karyawan di sini dan ia datang untuk makan pasta. Jh-Kyung akan bayar untuk pastanya.
Paman Oh berkata kalau Han Kang harus berkata, "Saya minta maaf, pelanggan."
Jh-Kyung geli, paman, tidak apa-apa. Dia memang tabiatnya jelek.

Jh-Kyung makan sambil cerita pada istri Paman Oh kalau dia sudah mendapat pekerjaan yang baru, gajinya lebih tinggi dan bisa lebih leluasa. Jh-Kyung berkata dengan keras, sengaja agar Han Kang mendengarnya. 
Jh-kyung berkata kalau dia hanya perlu mengurus satu orang saja, jadi tidak merepotkan.

Bibi Oh : Tapi kau sepertinya lelah.
Jh-Kyung berkata kalau ini sama sekali tidak melelahkan.
Bibi Oh : Melelahkan secara emosi.
Jh-Kyung mengakui kalau secara emosi, memang lebih enak disini.

Jh-Kyung pamit dengan Bibi Oh, Bibi minta Yi Kyung datang lagi dan Jh-Kyung setuju, setiap 3 hari dia akan datang untuk makan pasta.

Jh-Kyung bertemu Han Kang lagi, aku sudah bayar.
Han Kang kesal, tapi JH-Kyung tidak mau diperlakukan seperti pengemis.
Jh-Kyung berkata untuk penegasan, kalau dia tidak tertarik dengan tunangan teman Han Kang itu.

Han Kang menanyakan kondisi kesehatan Yi Kyung. Jh-Kyung berkata kalau ia baik2 saja dan pekerjaan-nya juga baik. Lalu pergi.

Setelah Jh-Kyung pergi, pelayan wanita menebak, pasti nightclub! Bayaran tinggi, bebas pergi kapan saja dan kau hanya perlu melayani satu orang dan bisa jalan2 sepanjang hari. Sepertinya itu. 
Ini membuat Han Kang panik, nightclub...

Segera saja, Han Kang lari mengejar Yi Kyung. Song Yi Kyung, Song Yi Kyung..tapi ia tidak berhasil menemukan Yi Kyung.

Jh-Kyung sembunyi dan memandang Han Kang : Kang-ah, aku tahu kau mencemaskan Song Yi Kyung dan bukan aku, tapi tetap saja, terima kasih. Aku beruntung punya orang sepertimu dalam hidupku.
Han kang : dimana kau, Song Yi Kyung?

Jh-Kyung : Jangan lakukan itu karena itu membuatku ingin pergi padamu, meskipun orang yang kau cemaskan bukanlah aku. Jh-kyung menangis dan lari pergi.
Aneh juga kenapa Han Kang tidak melihat Jh-Kyung hahaha..Han Kang terus saja teriak, Song Yi Kyung, apa kau sudah gila? Ya! Song Yi Kyung..

In Jung menelepon Min Ho dan ingin mengajak makan malam bersama. Untuk merayakan selesainya perjanjian itu, apa kau lupa?
Min Ho berkata ia tidak lupa, tapi dia ada rapat dan makan malam sepertinya tidak mungkin. Min Ho janji akan memesan tempat untuk besok malam.

Jh-Kyung kembali ke apartemen Min Ho dan mulai bersih2. Jh-Kyung mau masak tapi tidak ada bahan di kulkas Min ho, mau masak apa?
In Jung pergi ke apartemen Min Ho sambil membawa belanjaan.

In Jung masuk ke dalam dan tertegun melihat sepatu wanita.

Jh-Kyung keluar dan terperanjat melihat In Jung. Keduanya saling memandang dengan kaget.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar